Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...
Pembiasaan Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia untuk Siswa Madrasah Tsanawiyah / Enki Dani N. S.Pd. M.Pd.
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda. Di jenjang Madrasah Tsanawiyah (MTs), penanaman nilai-nilai Pancasila perlu dilakukan secara terus-menerus melalui kegiatan pembiasaan agar tertanam kuat dalam sikap dan perilaku siswa. Pembiasaan ini bukan hanya dilakukan dalam bentuk hafalan, melainkan melalui pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai Pancasila, seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan sosial dapat dikembangkan melalui aktivitas harian siswa. Misalnya, nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dibiasakan melalui pelaksanaan shalat berjamaah, membaca doa sebelum dan sesudah kegiatan belajar, serta meningkatkan rasa syukur dan toleransi antar umat beragama.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab dapat ditanamkan melalui kegiatan bakti sosial, empati kepada teman yang mengalami kesulitan, dan gotong royong. Selain itu, pembiasaan nilai Persatuan Indonesia dapat dilakukan dengan menjunjung semangat kebersamaan dan menghargai keberagaman suku, budaya, maupun pendapat dalam diskusi.
Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan dapat dilatih melalui pemilihan ketua kelas atau pengambilan keputusan dalam organisasi siswa. Sedangkan nilai Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dapat ditanamkan melalui pembagian tugas secara adil, serta kesadaran menjaga fasilitas madrasah untuk kepentingan bersama.
Melalui pendekatan pembiasaan yang konsisten dan didukung oleh seluruh unsur madrasah, guru, kepala madrasah, dan orang tua, kesadaran ber-Pancasila tidak hanya menjadi slogan, melainkan menjadi jati diri siswa dalam berpikir, bersikap, dan bertindak. Kesadaran ini akan menjadi pondasi kokoh bagi siswa dalam menghadapi tantangan zaman tanpa kehilangan identitas kebangsaan.
Komentar
Posting Komentar