Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...
Healingku Menjadi Panitia Porseni Cabang Singer Tingkat MTs Provinsi Jawa Timur 7–9 Juli 2025 di Jember / Eko Budi Setiyadi, S.Pd., M.Pd.
Di tengah rutinitas harian sebagai
tenaga pendidik yang penuh dengan target dan tuntutan, saya menemukan momen jeda yang tidak biasa—sebuah healing yang datang melalui pengalaman menjadi panitia Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) MTs Provinsi Jawa Timur, khususnya di cabang seni tarik suara (singer). Acara bergengsi ini berlangsung pada 7–9 Juli 2025 di Jember, dan saya beruntung bisa menjadi bagian dari tim pelaksana kegiatan yang mendalamkan makna, memperluas pergaulan, sekaligus menyegarkan jiwa.
Cabang singer menjadi salah satu cabang paling menyita perhatian dalam Porseni kali ini. Selain karena melibatkan banyak peserta berbakat dari berbagai daerah di Jawa Timur, cabang ini juga disiarkan langsung melalui live streaming di YouTube, menjangkau penonton dari seluruh penjuru tanah air. Inilah kali pertama cabang singer mendapat porsi eksposur sebesar ini, dan kami sebagai panitia tentu merasa bangga, namun juga penuh tanggung jawab.
Sejak masa persiapan, saya terlibat dalam pengaturan teknis panggung, penjadwalan tampil, koordinasi dengan juri, hingga monitoring jalannya live streaming. Bekerja di balik layar bukan berarti tak terasa gregetnya. Justru di situlah adrenalin terpacu. Setiap detik terasa berharga: dari memastikan mic berfungsi sempurna, menata posisi kamera untuk siaran langsung, hingga mengatur transisi peserta agar penampilan berjalan lancar tanpa jeda yang terlalu lama.
Setiap peserta datang dengan pembawaan unik. Ada yang membawakan lagu-lagu Islami dengan penuh penghayatan, ada pula yang menyanyikan lagu populer dengan aransemen modern yang memukau. Melalui channel YouTube, ribuan pasang mata turut menyaksikan penampilan mereka. Kolom komentar dipenuhi pujian dan dukungan dari keluarga, guru, dan teman-teman mereka di daerah masing-masing. Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari pengalaman besar ini bagi mereka.
Yang membuat healing ini semakin bermakna adalah atmosfer hangat dan penuh kolaborasi di antara panitia. Meski kelelahan tak bisa dihindari, suasana kerja tetap menyenangkan. Ada tawa, lelucon, dan momen-momen haru yang membuat semua jerih payah terasa ringan. Bahkan saat terjadi gangguan teknis pada hari pertama—di mana koneksi internet yang terganggu—kami bisa menanganinya dengan sigap dan tetap profesional.
Dan akhirnya, momen yang paling membahagiakan pun tiba. Setelah semua penampilan selesai dan penjurian rampung, diumumkan bahwa Kabupaten Jember, selaku tuan rumah, berhasil menjadi Juara Umum, meski pada perhelatan porseni kali ini cabang singer belum berhasil menambah pundi-pundi medali kontingen Kabupaten Jember. Total medali yang diraih Kabupaten Jember adalah 4 emas, 4 perak, dan 6 perunggu. Sorak-sorai, tepuk tangan, dan tangis haru mewarnai malam penutupan. Rasanya luar biasa bisa menyaksikan hasil kerja keras peserta, pembina, dan seluruh panitia berbuah manis.
Saya pribadi merasa seperti ikut naik ke panggung kemenangan. Bukan karena berdiri di atas podium, tetapi karena saya menjadi bagian dari alur cerita di balik prestasi itu. Healing saya bukan tentang menjauh dari pekerjaan, melainkan hadir sepenuhnya dalam peristiwa bermakna, bersama orang-orang hebat, dalam suasana yang sarat semangat dan kebersamaan.
Kini, setelah kegiatan usai, saya masih sering membuka ulang rekaman live streaming YouTube dari cabang singer. Saya menikmati kembali suara-suara merdu itu, komentar semangat di kolom chat, dan suasana panggung yang megah. Setiap kali saya menonton ulang, hati saya terasa hangat. Saya tersenyum dan mengucap syukur. Healing saya kali ini bukan di tempat wisata, melainkan di sebuah ajang prestasi, di panggung madrasah, bersama anak-anak luar biasa yang membuktikan bahwa seni bisa menyatukan, menginspirasi, dan menyembuhkan.
Inilah healing yang tak terlupakan—healing sebagai panitia Porseni Singer MTs Jawa Timur 2025 di Jember. Sebuah cerita tentang pengabdian, kebersamaan, prestasi, dan kebanggaan akan tanah kelahiran yang berhasil menjadi tuan rumah sekaligus juara.
Link Live Streaming Cabang Singer Putri:
Link Live Streaming Cabang Singer Putra:
Komentar
Posting Komentar