Hubbul Wathoni Minal Iman: adalah sebuah perwujudan kometmen seseorang yang menunjukkan rasa cintanya kepada tanah air, hal ini tidak lagi menjadi hal yang perlu diperbincangkan,tidaklagi mejadi hal yang tabu dan tidak lagi mejadi hal yang baru,karena rasa cinta seseorang kepada tanah airnya merupakan sebuah respon hati terhadap kebesaran anugerah Allah yang telah banyak dinikmatinya.Manusia dengan segala kebutuhan hidupnya tidak terlepas dengan alam, manusia bisa hidup tidak terlepas dengan alam,manusia bisa berusaha untuk mencari kebahagiaan hidupnya didunia dan akhirat, juga tidak terlepas dengan alam dan bahkan segala kebutuhan hidup manusia juga tidak terlepas dengan alam, hal ini memang telah menjadi kodrati manusia terhadap alam sebagaimana al qur'an juga menyetinya dengan kalimat. Huwalladzi kholaqolakum mafil ardi jami'an yang artinya Dialah Allah yang telah menciptakan alam beserta isinya hanya untuk kepentingan hidup manusia.oleh karenanya bila manusia tidak lagi cinta dengan alam maka sudah barang tentu manusia semacam itu bisa dikatakan tidak lagi cinta terhadap dirinya sendiri.
Ungkapan "Hubbul Wathoni Minal Iman" yang berarti "Cinta Tanah Air adalah Sebagian dari Iman" sering dikutip oleh para ulama dan tokoh-tokoh agama dalam mengajak umat Islam untuk mencintai, menjaga, dan membela tanah airnya. Meskipun hadis ini diperdebatkan keabsahannya secara sanad, namun maknanya sangat mulia dan sejalan dengan nilai-nilai Islam.
Dalam Islam, iman tidak hanya dimanifestasikan dalam hubungan vertikal dengan Allah SWT, tetapi juga dalam hubungan horizontal dengan sesama manusia dan lingkungan, termasuk negara tempat tinggal. Tanah air adalah tempat lahir, tempat tumbuh, tempat mencari ilmu dan nafkah, serta tempat kita membina keluarga. Maka mencintainya adalah bentuk rasa syukur dan tanggung jawab moral yang tinggi.
Cinta tanah air bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, antara lain menjaga keamanan dan ketertiban, menaati hukum yang berlaku, berkontribusi dalam pembangunan, melestarikan lingkungan, serta melawan ancaman dari pihak luar yang ingin merusak kedaulatan negara. Dalam sejarah Islam, Nabi Muhammad SAW sendiri menunjukkan kecintaannya terhadap tanah airnya, Makkah. Ketika beliau hijrah ke Madinah, beliau bersabda bahwa andai tidak diusir, beliau tidak akan meninggalkan Makkah. Ini adalah bukti bahwa mencintai tanah air adalah fitrah manusia yang juga diakui dalam ajaran Islam.
Di Indonesia, semangat "Hubbul Wathoni Minal Iman" sangat relevan, terlebih dalam masyarakat yang majemuk. Islam tidak mengajarkan umatnya untuk bersikap eksklusif atau menolak keberagaman. Justru, cinta tanah air harus diwujudkan dengan menjaga persatuan, menghargai perbedaan, dan memperjuangkan keadilan sosial. Mengabdi kepada negara, berpartisipasi dalam pembangunan, dan menjadi warga negara yang baik adalah bagian dari manifestasi iman.
Sebagai generasi penerus bangsa, sudah seharusnya kita menginternalisasi nilai-nilai keimanan melalui kontribusi nyata bagi negeri ini. Pendidikan, kerja keras, kedisiplinan, dan kejujuran adalah bentuk cinta tanah air yang nyata. Kita tidak boleh hanya membanggakan negara saat meraih kemenangan, tetapi juga turut serta memperbaiki ketika negara menghadapi masalah.
Akhirnya, Hubbul Wathoni Minal Iman bukan sekadar slogan, tetapi prinsip hidup. Mencintai tanah air adalah wujud keimanan yang harus terpatri dalam hati dan diwujudkan dalam tindakan nyata demi kemajuan dan kejayaan bangsa.
Komentar
Posting Komentar