Langsung ke konten utama

Desember: Penghujung Tahun yang Penuh Berkah (By Nala Arwi)

Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui  zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...

Indonesia, Secangkir Kopi dan Cerita Lama/ Miftahur Rizal, S.Pd.

Indonesia bukan hanya deretan pulau di atas peta, tapi juga kumpulan rasa, aroma, dan cerita yang tak lekang oleh waktu. Salah satu aromanya yang paling dikenal dunia adalah kopi. Bagi banyak orang, secangkir kopi adalah awal hari, teman bicara, pengiring senja, bahkan simbol kehangatan dan perenungan. Tapi di balik setiap tegukan kopi Indonesia, tersimpan kisah panjang tentang tanah, petani, dan peradaban.

Dari Aceh Gayo hingga Toraja, dari Mandailing hingga Bajawa, negeri ini menyimpan ratusan jenis kopi dengan cita rasa unik. Setiap daerah menanam, merawat, dan memanen kopi dengan cara berbeda, seakan tiap biji kopi membawa jiwanya masing-masing. Inilah kekayaan yang tak bisa ditiru negara lain—perpaduan alam tropis, tanah vulkanik, dan warisan budaya turun-temurun.

Namun, kopi bukan sekadar minuman. Ia adalah jembatan cerita lama. Di warung kopi desa atau kedai kopi kota, orang-orang duduk bersisian, berbagi kisah, tawa, bahkan perdebatan. Di sana, perbedaan usia, suku, agama, dan status sosial seolah larut dalam aroma yang sama. Kopi mempersatukan, seperti halnya Indonesia yang besar karena keberagamannya.

Cerita lama Indonesia tak hanya soal sejarah penjajahan atau perjuangan kemerdekaan. Ia juga tentang kebijaksanaan leluhur, mitos lokal, legenda rakyat, dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi. Dan seperti kopi, kisah-kisah itu tetap hidup, dinikmati, dan diwariskan—meski zaman terus berubah.

Kini, di tengah arus globalisasi dan budaya instan, Indonesia masih bisa ditemukan dalam secangkir kopi dan cerita lama yang terus berdenyut. Anak-anak muda mulai kembali ke akar: mengangkat kopi lokal, menggali sejarah daerah, dan menuliskan ulang kisah leluhur mereka dalam bentuk baru—puisi, lagu, video, bahkan film.

"Indonesia, Secangkir Kopi dan Cerita Lama" adalah pengingat bahwa identitas bangsa ini bukan hanya terletak pada simbol formal, tetapi juga dalam hal-hal sederhana yang mengakar kuat di hati rakyatnya. Dalam satu tegukan kopi, kita mencicipi tanah air. Dalam satu cerita lama, kita mengenal jiwa bangsa.

Dan selama masih ada yang menyeduh kopi sambil bercerita, Indonesia akan terus hidup—hangat, pekat, dan penuh makna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

"Healing" Liburan, "Gass" PPG! / Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd.

Libur semester seringkali identik dengan waktu untuk santai, tidur lebih lama, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa merasa bersalah. Tapi bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), liburan bukan berarti sepenuhnya berhenti dari perjuangan. Inilah momen "healing", tapi tetap gass alias tetap produktif dengan cara yang menyenangkan dan tidak menguras tenaga seperti biasanya. Healing bukan sekadar pelesiran ke tempat wisata, tetapi bagaimana mengistirahatkan pikiran dari tekanan, sekaligus tetap menjaga ritme semangat belajar. Jadi, meski liburan, peserta PPG bisa tetap menyusun rencana, membuka kembali catatan materi, atau mengulas portofolio secara santai. Caranya? Duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi dan suara alam, sambil baca modul atau nonton ulang rekaman perkuliahan. Serius tapi santai, gass tapi tetap healing!. Bagi sebagian peserta, healing justru datang saat bisa berkarya di tengah liburan. Membuat media ajar interaktif, mencoba AI dalam menyusun bahan pe...