Langsung ke konten utama

Desember: Penghujung Tahun yang Penuh Berkah (By Nala Arwi)

Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui  zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...

Semarak Agustus: Wujud Cinta Tanah Air / Dendie Bagus Windiar

Setiap tahun, saat kalender menunjuk pada bulan Agustus, aura kebanggaan dan semangat kebangsaan begitu terasa di seluruh penjuru Indonesia. Jalanan dihiasi dengan bendera Merah Putih, gapura-gapura dihias penuh warna, dan alunan lagu-lagu perjuangan menggema di mana-mana. Ini bukan sekadar perayaan biasa, melainkan manifestasi nyata dari cinta tanah air yang membara di hati setiap insan. Semarak Agustus adalah pengingat kolektif bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil dari perjuangan, pengorbanan, dan persatuan.

Lebih dari sekadar upacara bendera dan lomba-lomba yang meriah, makna terdalam dari semarak Agustus adalah refleksi mendalam tentang arti kemerdekaan itu sendiri. Kemerdekaan bukan hanya kebebasan dari penjajahan fisik, tetapi juga kebebasan untuk berkarya, berinovasi, dan berkontribusi demi kemajuan bangsa. Cinta tanah air di era modern ini tidak lagi hanya diukur dari seberapa berani kita mengangkat senjata, melainkan seberapa gigih kita berjuang melawan tantangan zaman. Melawan kemiskinan, kebodohan, dan ketidakadilan adalah pertempuran yang tak pernah usai.

Dalam konteks kekinian, wujud cinta tanah air bisa sangat beragam. Bagi seorang pelajar, cinta tanah air diwujudkan dengan belajar dengan giat untuk meraih prestasi, menjadi generasi penerus yang cerdas dan berintegritas. Bagi seorang petani, cinta tanah air tercermin dari kerja keras mengolah lahan untuk memastikan kedaulatan pangan. Bagi seorang seniman, cinta tanah air diekspresikan melalui karya-karya yang mengenalkan kekayaan budaya bangsa kepada dunia. Dan bagi kita semua, cinta tanah air adalah merawat toleransi, menjaga persatuan di tengah perbedaan, dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah.

Semarak Agustus mengajarkan kita bahwa persatuan adalah kekuatan terbesar bangsa ini. Di balik keramaian lomba panjat pinang atau tarik tambang, tersimpan pesan tentang kerja sama tim dan gotong royong. Semua lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga orang tua, tumpah ruah dalam kebersamaan, merayakan warisan perjuangan para pahlawan. . Ini adalah momen di mana kita menyadari bahwa keberagaman adalah anugerah, dan dengan merangkulnya, kita bisa menjadi bangsa yang lebih kuat dan tangguh.

Maka, mari jadikan semarak Agustus ini sebagai momentum untuk memperbarui janji kita kepada bangsa. Mari kita wujudkan cinta tanah air bukan hanya dengan perayaan, tetapi dengan tindakan nyata dan kontribusi positif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, semangat perjuangan para pahlawan akan terus hidup dan bersemayam dalam setiap langkah kita, memastikan Indonesia terus melaju menuju cita-cita kemerdekaannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

"Healing" Liburan, "Gass" PPG! / Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd.

Libur semester seringkali identik dengan waktu untuk santai, tidur lebih lama, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa merasa bersalah. Tapi bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), liburan bukan berarti sepenuhnya berhenti dari perjuangan. Inilah momen "healing", tapi tetap gass alias tetap produktif dengan cara yang menyenangkan dan tidak menguras tenaga seperti biasanya. Healing bukan sekadar pelesiran ke tempat wisata, tetapi bagaimana mengistirahatkan pikiran dari tekanan, sekaligus tetap menjaga ritme semangat belajar. Jadi, meski liburan, peserta PPG bisa tetap menyusun rencana, membuka kembali catatan materi, atau mengulas portofolio secara santai. Caranya? Duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi dan suara alam, sambil baca modul atau nonton ulang rekaman perkuliahan. Serius tapi santai, gass tapi tetap healing!. Bagi sebagian peserta, healing justru datang saat bisa berkarya di tengah liburan. Membuat media ajar interaktif, mencoba AI dalam menyusun bahan pe...