Langsung ke konten utama

Desember: Penghujung Tahun yang Penuh Berkah (By Nala Arwi)

Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui  zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...

ETIKA DAN ESTETIKA SEBAGAI PILAR PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PRESTASI BELAJAR/ANGGI ANGGRAINI 9A

    Pendidikan bukan hanya proses transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga upaya membentuk karakter peserta didik agar menjadi pribadi yang unggul. Dalam hal ini, etika dan estetika berperan sebagai dua pilar penting yang menopang terciptanya kualitas belajar yang bermakna. Etika berkaitan dengan norma, tata krama, serta nilai moral yang mengatur hubungan antara pendidik, peserta didik, dan lingkungan sekolah. Sementara itu, estetika berkaitan dengan keindahan, kerapian, serta kenyamanan yang mewarnai suasana belajar. Jika keduanya berjalan seimbang, maka pembelajaran akan lebih efektif dalam menghasilkan prestasi sekaligus pembentukan karakter.
‎  Etika dalam pembelajaran mendorong peserta didik untuk bersikap disiplin, menghormati guru, menghargai teman, serta bertanggung jawab terhadap tugasnya. Sikap etis menjadikan siswa memiliki integritas dan kejujuran dalam belajar. Tanpa etika, ilmu pengetahuan hanya akan menjadi hafalan semata tanpa diiringi kepribadian yang baik. Sebaliknya, dengan menjunjung tinggi etika, peserta didik belajar tentang nilai kehidupan yang akan berguna di masa depan, baik di dunia akademik maupun di masyarakat.
‎  Estetika juga memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan motivasi belajar. Lingkungan yang bersih, rapi, dan nyaman akan menciptakan suasana yang kondusif. Guru yang mampu menyajikan materi secara menarik dan kreatif juga menghadirkan nilai estetika dalam proses belajar. Hal-hal sederhana seperti penataan ruang kelas, penggunaan media pembelajaran visual, hingga cara komunikasi yang menyenangkan dapat membangkitkan semangat siswa untuk berpartisipasi aktif.
‎  Keseimbangan antara etika dan estetika akan melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang dalam karakter. Prestasi yang diperoleh bukan semata-mata berupa nilai akademik, melainkan juga kemampuan berperilaku baik, berpikir kritis, dan mencintai keindahan dalam setiap proses belajar. Oleh karena itu, etika dan estetika patut dipandang sebagai pilar utama yang menopang keberhasilan pendidikan di era modern ini.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

"Healing" Liburan, "Gass" PPG! / Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd.

Libur semester seringkali identik dengan waktu untuk santai, tidur lebih lama, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa merasa bersalah. Tapi bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), liburan bukan berarti sepenuhnya berhenti dari perjuangan. Inilah momen "healing", tapi tetap gass alias tetap produktif dengan cara yang menyenangkan dan tidak menguras tenaga seperti biasanya. Healing bukan sekadar pelesiran ke tempat wisata, tetapi bagaimana mengistirahatkan pikiran dari tekanan, sekaligus tetap menjaga ritme semangat belajar. Jadi, meski liburan, peserta PPG bisa tetap menyusun rencana, membuka kembali catatan materi, atau mengulas portofolio secara santai. Caranya? Duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi dan suara alam, sambil baca modul atau nonton ulang rekaman perkuliahan. Serius tapi santai, gass tapi tetap healing!. Bagi sebagian peserta, healing justru datang saat bisa berkarya di tengah liburan. Membuat media ajar interaktif, mencoba AI dalam menyusun bahan pe...