Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...
Langit pagi di ufuk timur Jakarta mulai menyinari, sebuah tanda dimulainya hari baru. Di bawah sana, di sebuah gang sempit, seorang pedagang nasi uduk tersenyum sumringah, bersiap memulai harinya. Kisah-kisah kecil seperti ini, cerita tentang kerja keras, harapan, dan kebersamaan, adalah denyut nadi dari Negeriku Indonesia.

Indonesia bukan sekadar peta atau bendera, melainkan sebuah cerita panjang yang tak pernah usai. Inilah narasi merah putih. Merah melambangkan keberanian, api semangat juang para pahlawan yang tak pernah padam. Darah mereka mengalir dalam setiap embusan angin yang menyapu sawah di Jawa, dan dalam setiap langkah para petani yang menanam padi di Kalimantan. Keberanian ini juga terlihat pada wajah para atlet yang gigih berjuang di kancah internasional dan para guru yang tanpa lelah mencerdaskan anak bangsa.
Sementara itu, putih adalah lambang ketulusan. Hati yang tulus untuk membangun bangsa tanpa pamrih. Putih adalah janji akan masa depan yang cerah, di mana keadilan dan persatuan menjadi pondasi utama. Ia adalah cerminan dari Bhinneka Tunggal Ika, sebuah mantra yang merangkul keberagaman suku, agama, ras, dan budaya. Di balik tawa riang anak-anak yang bermain di pelataran masjid, diiringi suara azan dan lonceng gereja yang bersahutan, kita melihat bagaimana indahnya perbedaan itu terajut harmonis.
Jadi, narasi merah putih adalah cerita kita. Cerita tentang keberanian untuk bermimpi dan ketulusan untuk mewujudkannya. Mari kita teruskan kisah ini dengan tinta kebaikan, semangat gotong royong, dan cinta yang tulus untuk Negeriku Indonesia.
Komentar
Posting Komentar