Langsung ke konten utama

Desember: Penghujung Tahun yang Penuh Berkah (By Nala Arwi)

Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui  zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...

Makna Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia/Talitha raissa putri darfita 9A

   Kemerdekaan adalah keadaan bebas dari penjajahan, penindasan, dan segala bentuk tekanan yang menghalangi bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri. Bagi bangsa Indonesia, kemerdekaan merupakan hasil perjuangan panjang yang penuh pengorbanan. Setelah ratusan tahun berada di bawah kekuasaan bangsa asing, akhirnya pada 17 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

   Proklamasi tersebut menjadi tonggak sejarah penting lahirnya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Namun, kemerdekaan tidak diperoleh dengan mudah. Para pahlawan bangsa berjuang dengan penuh keberanian. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raga demi kebebasan rakyat. Perjuangan tidak hanya dilakukan melalui pertempuran, tetapi juga lewat pendidikan, diplomasi, dan persatuan. Hal ini menunjukkan bahwa semangat persatuan merupakan kunci dalam meraih kemerdekaan.

  Makna kemerdekaan tidak hanya sebatas terbebas dari penjajahan. Lebih dari itu, kemerdekaan berarti kebebasan untuk hidup dalam keadilan, kedamaian, dan kesejahteraan. Sebagai generasi penerus, kita memiliki kewajiban untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif. Belajar dengan sungguh-sungguh, menjaga persatuan, dan menjauhi perpecahan adalah contoh cara mengisi kemerdekaan di masa kini.

  Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan seperti kemiskinan, korupsi, dan perpecahan. Semua tantangan tersebut hanya dapat diatasi apabila seluruh rakyat bersatu dan bergotong royong. Dengan kerja sama, cita-cita untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur dapat tercapai.

   Kemerdekaan bukan hanya warisan, tetapi juga tanggung jawab. Oleh karena itu, mari kita terus menjaga, menghargai, dan mengisi kemerdekaan dengan karya nyata demi masa depan bangsa yang lebih baik.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

"Healing" Liburan, "Gass" PPG! / Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd.

Libur semester seringkali identik dengan waktu untuk santai, tidur lebih lama, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa merasa bersalah. Tapi bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), liburan bukan berarti sepenuhnya berhenti dari perjuangan. Inilah momen "healing", tapi tetap gass alias tetap produktif dengan cara yang menyenangkan dan tidak menguras tenaga seperti biasanya. Healing bukan sekadar pelesiran ke tempat wisata, tetapi bagaimana mengistirahatkan pikiran dari tekanan, sekaligus tetap menjaga ritme semangat belajar. Jadi, meski liburan, peserta PPG bisa tetap menyusun rencana, membuka kembali catatan materi, atau mengulas portofolio secara santai. Caranya? Duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi dan suara alam, sambil baca modul atau nonton ulang rekaman perkuliahan. Serius tapi santai, gass tapi tetap healing!. Bagi sebagian peserta, healing justru datang saat bisa berkarya di tengah liburan. Membuat media ajar interaktif, mencoba AI dalam menyusun bahan pe...