Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...
Menghadirkan Etika dan Estetika Pembelajaran melalui Adab dan Kesopanan / MOH. FATKUR ROHMAN SHOLEH, S.S.
Keberhasilan pembelajaran tidak hanya diukur dari seberapa jauh peserta didik menguasai materi pelajaran, melainkan juga dari bagaimana mereka berperilaku dalam proses belajar. Adab dan kesopanan menjadi cermin utama keberhasilan pembelajaran, karena keduanya mengandung nilai etika dan estetika yang sangat penting dalam kehidupan. Dengan adab yang baik, peserta didik tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga berkarakter mulia.
Adab dan Kesopanan sebagai Wujud Etika
Etika dalam pembelajaran adalah seperangkat norma yang mengatur hubungan antara guru, peserta didik, serta seluruh lingkungan sekolah. Adab dan kesopanan menjadi bentuk nyata penerapan etika tersebut. Siswa yang terbiasa memberi salam, mendengarkan penjelasan guru dengan penuh perhatian, serta menghormati teman-temannya mencerminkan keberhasilan etika dalam pembelajaran. Demikian pula guru yang bersikap bijaksana, ramah, dan penuh wibawa memberikan teladan etis yang membentuk perilaku peserta didik.
Adab dan Kesopanan sebagai Wujud Estetika
Selain memiliki nilai etis, adab dan kesopanan juga menghadirkan keindahan dalam suasana belajar. Keindahan ini tidak tampak pada hiasan kelas semata, tetapi pada perilaku sopan santun, tutur kata yang halus, serta sikap saling menghargai. Lingkungan belajar yang penuh kesopanan akan terasa nyaman, tenang, dan menyenangkan. Dengan demikian, kesopanan menjadi bagian dari estetika yang memperindah interaksi di kelas.
Peran Adab dan Kesopanan dalam Keberhasilan Pembelajaran
Keberhasilan pembelajaran yang mengintegrasikan etika dan estetika melalui adab dan kesopanan tampak dalam beberapa hal:
1. Terciptanya iklim belajar yang kondusif – kelas yang penuh adab jauh dari keributan sehingga konsentrasi belajar meningkat.
2. Terbentuknya karakter mulia – peserta didik tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak baik.
3. Terjalinnya hubungan harmonis – guru merasa dihormati, siswa merasa dihargai, sehingga komunikasi lebih efektif.
4. Munculnya motivasi belajar – suasana belajar yang indah mendorong siswa untuk lebih giat menuntut ilmu.
Penutup
Adab dan kesopanan merupakan puncak keberhasilan pembelajaran yang menggabungkan etika dan estetika. Dengan menempatkan adab sebagai landasan, pembelajaran tidak hanya menghasilkan generasi yang cerdas, tetapi juga berkarakter santun, indah dalam perilaku, serta berakhlak mulia. Oleh karena itu, guru dan siswa hendaknya bersama-sama menjadikan adab dan kesopanan sebagai budaya yang melekat dalam setiap proses pembelajaran.
Komentar
Posting Komentar