Menjadikan Siswa Kerasan di Madrasah Melalui Cinta terhadap Matematika
Oleh: Iin Indrawati, S.Pd.
Guru MTsN 7 Jember
Sering kali kita dengar keluhan siswa tentang Matematika, mereka anggap pelajaran yang sulit dan menakutkan. Siswa merasa cemas ketika mendengar kata ujian atau rumus. Namun, sebagai guru matematika di madrasah, kita memiliki tanggung jawab moral untuk mengubah persepsi itu. Matematika sebenarnya bukan sekadar angka dan simbol, melainkan sarana berpikir logis, teliti, dan jujur — nilai-nilai yang sejalan dengan ajaran Islam.
Langkah awal yang perlu kita siapkan untuk mengikis persepsi diatas adalah dengan menciptakan suasana belajar yang ramah dan menyenangkan. Guru bisa menggunakan contoh yang dekat dengan kehidupan siswa, sehingga siswa memahami bahwa matematika memiliki manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya menghitung zakat, mengukur luas halaman madrasah, atau menghitung keuntungan jual beli.
Guru juga perlu menghadirkan pembelajaran interaktif atau tantangan logika untuk menjadikan siswa lebih aktif dan termotivasi . Sikap guru yang sabar, menghargai usaha siswa, dan selalu memberi apresiasi juga menjadi kunci agar mereka tidak takut untuk mencoba.
Hal lain yang bisa dilakukan guru adalah menyediakan waktu di luar jam pelajaran untuk membantu siswa yang kesulitan secara individual. Tunjukkan bahwa Kita peduli dengan perkembangan mereka.
Keteladanan guru dalam bersikap disiplin, adil, dan jujur merupakan bagian dari pendidikan moral. Saat siswa melihat guru yang tulus dan bersemangat, mereka akan ikut merasakan kehangatan belajar di madrasah.
Sebagai pendidik, tugas kita bukan hanya mentransfer rumus dan konsep, tetapi juga menumbuhkan cinta terhadap matematika. Kecintaan ini akan memicu rasa ingin tahu, menghilangkan kecemasan, serta menjadikan Madrasah sebagai rumah kedua yang nyaman bagi siswa
Pada akhirnya, matematika bukan lagi momok, tetapi pintu menuju pemahaman, keikhlasan, dan cinta terhadap ilmu. Inilah wujud nyata tugas moral kita dalam mendidik generasi berkarakter di madrasah tercinta.
Menjadikan siswa kerasan di Madrasah adalah investasi jangka panjang. Dengan menanamkan cinta terhadap matematika melalui metode yang kontekstual, kolaboratif, dan penuh kasih sayang, kita tidak hanya mencetak siswa yang cerdas secara hitungan, tetapi juga siswa yang memiliki nalar yang tajam, jiwa yang sabar, dan keimanan yang kokoh.
Mari kita ubah kelas matematika kita menjadi 'laboratorium nalar' yang menyenangkan, tempat di mana setiap rumus dan bilangan membawa siswa lebih dekat pada pemahaman akan keindahan ciptaan Allah SWT. Insya Allah, Madrasah akan menjadi tempat yang dirindukan oleh setiap siswa.
Komentar
Posting Komentar