Di madrasah, kita belajar bukan hanya tentang pelajaran di buku, tetapi juga tentang bagaimana menjadi pribadi yang berakhlak dan bertanggung jawab. Dalam proses belajar, seorang guru tentu memiliki peran penting dalam membimbing dan mendisiplinkan siswa. Kadang, ada guru yang terlihat tegas, dan sebagian siswa mungkin mengira ketegasan itu berarti keras. Padahal, keduanya sangat berbeda.
Tegas berarti berpegang pada aturan, disiplin, dan konsisten dalam menegakkan kebenaran. Guru yang tegas ingin agar siswanya belajar dengan sungguh-sungguh, menghargai waktu, dan berperilaku baik. Sementara keras berarti bertindak tanpa pertimbangan perasaan orang lain, menegur dengan emosi, atau menghukum tanpa mendidik.
Madrasah mengajarkan kita bahwa ketegasan adalah bagian dari kasih sayang dan tanggung jawab. Guru yang tegas sesungguhnya peduli agar siswanya menjadi anak yang mandiri, jujur, dan berprestasi.
Sebagai siswa, mereka perlu memahami bahwa setiap teguran atau aturan dari guru bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk membentuk karakter dan kedisiplinan. Belajar di madrasah akan terasa menyenangkan jika kita menghormati guru, menaati aturan, dan saling menghargai antar teman. Ketika kita belajar dengan hati yang terbuka, maka setiap pelajaran akan menjadi sumber hikmah dan kebahagiaan.
Jadi, ingatlah selalu:
Tegas bukan berarti keras. Tegas berarti peduli, keras berarti emosi. Dengan ketegasan yang penuh kasih, madrasah menjadi tempat yang nyaman untuk tumbuh menjadi insan yang cerdas, beriman, dan berakhlak mulia.
Komentar
Posting Komentar