Langsung ke konten utama

Desember: Penghujung Tahun yang Penuh Berkah (By Nala Arwi)

Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui  zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...

Guru menjadi Publik Figur mampu Menginovasi Masa Depan Siswa / Sujarwati, S.Pd.

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, dan perbuatan mendidik. Pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa tak bisa dipisahkan  dan tak dapat diabaikan begitu saja. Pendidikan perlu dicari, dipelajari dan diikuti hingga  para pejuang pendidikan terpenuhi kebutuhannya sesuai yang diharapkan. Hal ini tampak bahwa pendidikan merupakan bagian terpenting dan sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Diibaratkan  separuh jiwa manusia adalah berupa pendidikan.

Tanpa pendidikan manusia tidak dapat berbuat apa-apa. Tanpa pendidikan manusia akan sengsara dan binasa. Nah, sebagai pelaku pendidikan hendaknya tahu dan mau  berusaha bekerja sama dan bertanggung jawab serta  bahu membahu menyatukan visi dan misi demi kemajuan bangsa dan negara. Maju mundurnya negara tak terlepas dari  pendidikan.

Dalam dunia pendidikan siapa  sosok yang memiliki peran sebagai subjek maupun objek  tak lain adalah guru dan siswa. Guru merupakan tenaga pendidik yang memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan formal. Siswa merupakan  anggota masyarakat yang mengembangkan potensinya melalui proses pembelajaran di jalur pendidikan tertentu.Keduanya perlu kekompakkan,kepercayaan mengemban sebagai sosok yang diidamkan mencapai tujuan yang diharapkan dalam pendidikan.  Guru anggaplah publik figur dalam dunia pendidikan. Guru merupakan orang yang harus bertanggung jawab terhadap keberhasilan dalam pendidikan

Guru tidak hanya sekadar mengajar tetapi  mendidik, membimbing, memfasilitasi, motivator, dan sebagainya. Pendidik yang dapat memberi kebebasan, kemerdekaan bagi siswanya untuk memberi kenyamanan, kebahagiaan siswanya. Guru berhasil dalam pembelajaran, siswa yang memperoleh kebahagiaan. Dibalik itu tentu  sangat berat tetapi karena amanah yang wajib diemban dan dilaksanakan   guru harus mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran. Dengan langkah tegap harus mampu berkreasi dengan penuh inovasi sehingga mampu menyenangkan siswa di proses kegiatan belajar mengajar.

Guru bukan sebagai pusat belajar tetapi guru sebagai pendamping siswa dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu meramu dan mengemas semua ilmu yang dimiliki diiringi dengan kreativitas dan inovasi yang tinggi untuk menuju zaman serba canggih ini. Kreativitas sangat perlu dimiliki oleh guru. Di era yang canggih dengan banyaknya berbagai media sosial berarti mengajak guru untuk melek teknologi. Guru harus berperang dan mau tidak mau harus  dapat  mewujudkan IPTEK yang merajalela di depan mata. Berbagai Metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar yang serba harus dikuasai guru sehingga guru mampu memberi kenyamanan terbaik siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Jika tidak hancur leburlah guru sebagai  pemegang peranan dalam pendidikan.

Dan guru masa kini tak lagi sekadar penyampai informasi, melainkan bermetamorfosis menjadi fasilitator pembelajaran, mentor yang membimbing, dan inovator yang merintis jalan baru. Guru inovatif, dengan keberaniannya mendobrak batasan, keluar dari zona nyaman, dan tak henti mencari terobosan, menjadi kunci peningkatan mutu pembelajaran. Mereka adalah sosok yang kaya akan kreativitas dan keluwesan, mahir beradaptasi dengan teknologi, menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran, haus akan ilmu pengetahuan sepanjang hayat, dan gemar berkolaborasi.

Siswa sebagai terdidik, sebagai objek dalam pembelajaran  harus mendukung dan ikut aktif dan komunikatif dalam pembelajaran sehingga ada balance dari keduanya. Kolaborasi guru dan siswa sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Siswa harus mampu merespon ,menerima transfer ilmu yang diberi oleh guru  dengan khusuk,sungguh-sungguh sehingga bisa berjalan bersama untuk memperoleh tujuan yang diharapkan.

Mari belajar dengan pasti dan berprestasi. Tanpa ada keikhlasan dan kesungguh-sungguhan dalam menjalankan tugas sebagai pendidik dan terdidik tak akan mendapatkan hasil yang cemerlang dan gemilang sebaliknya jika dijalankan dengan hati yang ikhlas dan kesabaran yang tinggi buah tidak akan ke mana. Prestasi menyelimuti diri tanpa basa basi untuk negeri dan bangsa ini. Salam Literasi!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

"Healing" Liburan, "Gass" PPG! / Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd.

Libur semester seringkali identik dengan waktu untuk santai, tidur lebih lama, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa merasa bersalah. Tapi bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), liburan bukan berarti sepenuhnya berhenti dari perjuangan. Inilah momen "healing", tapi tetap gass alias tetap produktif dengan cara yang menyenangkan dan tidak menguras tenaga seperti biasanya. Healing bukan sekadar pelesiran ke tempat wisata, tetapi bagaimana mengistirahatkan pikiran dari tekanan, sekaligus tetap menjaga ritme semangat belajar. Jadi, meski liburan, peserta PPG bisa tetap menyusun rencana, membuka kembali catatan materi, atau mengulas portofolio secara santai. Caranya? Duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi dan suara alam, sambil baca modul atau nonton ulang rekaman perkuliahan. Serius tapi santai, gass tapi tetap healing!. Bagi sebagian peserta, healing justru datang saat bisa berkarya di tengah liburan. Membuat media ajar interaktif, mencoba AI dalam menyusun bahan pe...