Langsung ke konten utama

Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd. / Warna-warni Coretan Desemberku.

Desember selalu hadir dengan nuansa yang berbeda. Bukan sekadar penutup kalender tahunan, tetapi menjadi ruang perenungan atas perjalanan panjang yang telah dilalui. Bagi saya, seorang guru madrasah, Desember adalah waktu untuk menoleh ke belakang, menata hati, dan mensyukuri setiap langkah yang Allah titipkan dalam tugas mendidik generasi penerus bangsa. Setiap hari di madrasah adalah kisah. Dari sapaan hangat siswa di pagi hari, suara gaduh yang penuh semangat di kelas, hingga raut wajah lelah namun bahagia saat bel pulang berbunyi. Semua menjadi goresan tinta yang tak terlihat, tetapi tertulis rapi dalam ingatan dan hati. Mengajar di madrasah bukan hanya tentang menyampaikan materi pelajaran, melainkan tentang menanamkan nilai, akhlak, dan karakter Islami yang kelak menjadi bekal hidup mereka. Di bulan Desember, saya belajar bahwa keberkahan sering datang dalam bentuk sederhana. Senyum siswa yang mulai memahami pelajaran, perubahan sikap anak yang dulu sulit diatur menjadi lebih san...

Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd. / Warna-warni Coretan Desemberku.




Desember selalu hadir dengan nuansa yang berbeda. Bukan sekadar penutup kalender tahunan, tetapi menjadi ruang perenungan atas perjalanan panjang yang telah dilalui. Bagi saya, seorang guru madrasah, Desember adalah waktu untuk menoleh ke belakang, menata hati, dan mensyukuri setiap langkah yang Allah titipkan dalam tugas mendidik generasi penerus bangsa.

Setiap hari di madrasah adalah kisah. Dari sapaan hangat siswa di pagi hari, suara gaduh yang penuh semangat di kelas, hingga raut wajah lelah namun bahagia saat bel pulang berbunyi. Semua menjadi goresan tinta yang tak terlihat, tetapi tertulis rapi dalam ingatan dan hati. Mengajar di madrasah bukan hanya tentang menyampaikan materi pelajaran, melainkan tentang menanamkan nilai, akhlak, dan karakter Islami yang kelak menjadi bekal hidup mereka.

Di bulan Desember, saya belajar bahwa keberkahan sering datang dalam bentuk sederhana. Senyum siswa yang mulai memahami pelajaran, perubahan sikap anak yang dulu sulit diatur menjadi lebih santun, hingga ucapan terima kasih yang tulus dari mereka semua itu adalah hadiah terindah bagi seorang guru. Tak jarang, kelelahan dan tantangan mengiringi langkah. Namun, setiap kesulitan seolah terbayar lunas saat melihat perkembangan kecil yang berarti dari para peserta didik.

Desember juga mengajarkan tentang keikhlasan. Bahwa menjadi guru adalah tentang memberi tanpa selalu berharap balasan. Apa yang ditanam hari ini mungkin belum terlihat hasilnya sekarang, tetapi saya yakin, suatu saat kelak, ilmu dan nilai yang diberikan akan tumbuh menjadi kebaikan yang berkelanjutan. Di situlah letak berkah profesi guru-pahala yang terus mengalir selama ilmu itu diamalkan.

Menutup tahun dengan penuh syukur, saya menyadari bahwa menjadi guru madrasah adalah amanah mulia. Desemberku bukan hanya tentang akhir, tetapi juga awal dari harapan baru. Harapan untuk menjadi pendidik yang lebih sabar, lebih bijak, dan lebih bermanfaat. Semoga setiap goresan tinta pengabdian ini bernilai ibadah dan dicatat sebagai amal kebaikan di sisi-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

"Healing" Liburan, "Gass" PPG! / Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd.

Libur semester seringkali identik dengan waktu untuk santai, tidur lebih lama, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa merasa bersalah. Tapi bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), liburan bukan berarti sepenuhnya berhenti dari perjuangan. Inilah momen "healing", tapi tetap gass alias tetap produktif dengan cara yang menyenangkan dan tidak menguras tenaga seperti biasanya. Healing bukan sekadar pelesiran ke tempat wisata, tetapi bagaimana mengistirahatkan pikiran dari tekanan, sekaligus tetap menjaga ritme semangat belajar. Jadi, meski liburan, peserta PPG bisa tetap menyusun rencana, membuka kembali catatan materi, atau mengulas portofolio secara santai. Caranya? Duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi dan suara alam, sambil baca modul atau nonton ulang rekaman perkuliahan. Serius tapi santai, gass tapi tetap healing!. Bagi sebagian peserta, healing justru datang saat bisa berkarya di tengah liburan. Membuat media ajar interaktif, mencoba AI dalam menyusun bahan pe...