Desember selalu hadir sebagai penutup tahun yang penuh renungan. Bagi seorang guru, khususnya guru mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, bulan ini bukan sekadar pergantian waktu, tetapi momentum kembali menata hati, menilai amal, dan menyusun langkah menuju tahun berikutnya. Dalam perjalanan panjang selama satu tahun pembelajaran, banyak cerita, perjuangan, dan hikmah yang patut diabadikan menjadi goresan tinta penuh pelajaran.
Dalam perspektif ajaran Islam, setiap pergantian waktu sesungguhnya merupakan tanda kebesaran Allah. Allah berfirman dalam QS. Yunus ayat 6, "Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang, dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan bumi, terdapat tanda-tanda bagi kaum yang bertakwa." Ayat ini mengingatkan bahwa hadirnya bulan Desember sebagai akhir tahun adalah kesempatan bagi pendidik dan peserta didik untuk merenungi perjalanan hidup. Apa yang sudah dilakukan? Apa yang masih tertunda? Dan apa yang harus diperbaiki?
Sebagai guru Al-Qur'an Hadits, melihat perkembangan spiritual peserta didik menjadi salah satu kebahagiaan tersendiri. Setiap huruf Al-Qur'an yang mereka baca, setiap hadits yang mereka hafal, dan setiap akhlak yang mereka terapkan dalam keseharian merupakan amal jariyah yang terus mengalir pahalanya. Desember menjadi momen untuk bersyukur atas setiap proses—karena pendidikan bukan sekadar hasil, tetapi perjalanan panjang yang penuh nilai ibadah.
Selama satu tahun, tentu tidak sedikit hambatan yang dilalui: semangat belajar siswa yang naik turun, tantangan dalam memahami materi, atau ujian dalam menjaga adab dan akhlak. Namun semua itu justru menguatkan tugas mulia seorang guru. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Allah, para malaikat, bahkan makhluk yang berada di langit dan bumi bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan pada manusia. Inilah penguat hati seorang guru bahwa perjuangannya bukan sia-sia.
Desember juga menjadi pengingat bahwa waktu terus berjalan. Rasulullah SAW bersabda, "Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara…" Salah satunya adalah masa muda sebelum tua, dan waktu luang sebelum sempit. Bagi siswa, pesan ini sangat relevan: tahun depan mungkin akan lebih sibuk, sehingga Desember menjadi waktu terbaik untuk mengevaluasi diri, memperbaiki kualitas ibadah, dan lebih bersungguh-sungguh dalam belajar Al-Qur'an dan Hadits.
Pada bulan ini pula biasanya para guru menyelesaikan administrasi, menilai raport, serta merencanakan program baru. Namun lebih dari itu, Desember memberi ruang bagi guru untuk menata hati: apakah selama mengajar sudah ikhlas? Sudahkah memberi teladan terbaik? Sudahkah menyampaikan ilmu dengan penuh kasih sayang sebagaimana Rasulullah mengajarkan umatnya?
Akhir tahun bukan untuk berlarut dalam penyesalan, tetapi menyusun tekad baru. Goresan tinta di ujung tahun adalah catatan syukur, muhasabah, dan doa. Semoga Desember membawa berkah, menumbuhkan makna, serta menjadi jembatan menuju tahun baru yang lebih Qur'ani, lebih penuh cahaya, dan lebih dekat dengan ridha Allah.
Komentar
Posting Komentar