Guru, Apa Perannya dalam Pembelajaran?
Oleh : Riski Fidiana, S.Pd., Gr.
Bagaimana masyarakat memandang pembelajaran yang dilakukan di sebuah lembaga pendidikan? Pembelajaran di sekolah kerapkali dipandang hanya sebagai sebuah proses untuk mentransfer dan menerima ilmu pengetahuan. Kendati demikian, pembelajaran di sekolah tidak hanya sebuah proses untuk mentransfer ilmu (transfer of knowledge), tetapi juga proses untuk mentransfer nilai (transfer of value). Ilmu pengetahuan yang ditransfer dalam proses pembelajaran mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu mengenai alam, ilmu pengetahuan sosial, ilmu agama, dan masih banyak disiplin ilmu lainnya. Guru di sebuah lembaga pendidikan memiliki dua peran yang harus berjalan berdampingan, yakni peran sebagai pengajar dan peran sebagai pendidik.
Guru sebagai pengajar bertugas dan berdedikasi untuk mentransfer ilmu pengetahuan yang dimilikinya sesuai dengan bidang studi yang dikuasai. Sebagai contoh, guru Bahasa Indonesia menerangkan materi mengenai tata cara penulisan surat lamaran pekerjaan kepada para siswa. Guru tersebut harus memiliki bekal pengetahuan yang mumpuni mengenai tata cara penulisan surat lamaran pekerjaan, mulai dari susunan kalimatnya, struktur suratnya, hingga bagaimana cara mengirimkan surat lamaran tersebut. Guru juga mendampingi siswa untuk mengembangkan bakat dan potensinya secara akademis. Singkatnya, sebagai pengajar guru harus mengajar mata pelajaran sesuai dengan bidang studi masing-masing
Selain berperan sebagai pengajar, guru juga berperan sebagai pendidik. Guru berperan dalam proses transfer of value, yaitu proses penanaman nilai-nilai moral, etika, karakter, dan budaya terhadap peserta didik. Guru dalam hal ini harus dapat menjadi teladan, fasilitator, dan motivator untuk para siswa. Sebagai contoh, seorang guru harus senantiasa berpakaian yang bersih dan rapi, memakai seragam dan sepatu sesuai ketentuan, dan menggunakan atribut secara lengkap. Mengapa demikian? Setiap tindakan yang dilakukan guru di sekolah pada dasarnya menjadi center of point bagi para siswa. Kebanyakan dari siswa tidak akan mematuhi peraturan apabila gurunya saja tidak memberikan contoh yang baik. Siswa yang disiplin berawal dari guru yang disiplin pula.
Pembelajaran merupakan sebuah proses yang komplit. Oleh sebab itu, guru perlu hadir dan berperan dalam membentuk karakter siswa, utamanya ketika di sekolah. Guru harus siap dan sigap berkaitan dengan segala kemungkinan yang terjadi terhadap siswanya di sekolah. Misalnya, seorang siswa tertangkap merokok di lingkungan sekolah. Mustahil bagi guru untuk membiarkan hal tersebut terus dilakukan, oleh karenanya guru harus hadir dan memberikan bimbingan bahkan hukuman terhadap siswa yang bersalah. Sebagai agen perubahan, guru perlu terus belajar mengikuti perkembangan zaman dan teknologi agar menjadi pendidik dan pengajar yang ideal.
Komentar
Posting Komentar