Langsung ke konten utama

Goresan Tinta di Ujung Tahun / Izza Nur Laila, S.Ag.

Desember selalu hadir sebagai penutup tahun yang penuh renungan. Bagi seorang guru, khususnya guru mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, bulan ini bukan sekadar pergantian waktu, tetapi momentum kembali menata hati, menilai amal, dan menyusun langkah menuju tahun berikutnya. Dalam perjalanan panjang selama satu tahun pembelajaran, banyak cerita, perjuangan, dan hikmah yang patut diabadikan menjadi goresan tinta penuh pelajaran. Dalam perspektif ajaran Islam, setiap pergantian waktu sesungguhnya merupakan tanda kebesaran Allah. Allah berfirman dalam QS. Yunus ayat 6, "Sesungguhnya pada pergantian malam dan siang, dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan bumi, terdapat tanda-tanda bagi kaum yang bertakwa." Ayat ini mengingatkan bahwa hadirnya bulan Desember sebagai akhir tahun adalah kesempatan bagi pendidik dan peserta didik untuk merenungi perjalanan hidup. Apa yang sudah dilakukan? Apa yang masih tertunda? Dan apa yang harus diperbaiki? Sebagai guru Al-Qur'an...

MENYAMBUT BERKAH DIBULAN DESEMBER/HASIT YASIN

 


Bulan desember adalah bulan yang terakhir dari 12 bulan yang ada dikalender, setiap hari manusia tidak terasa kalau dirinya melangkahkan kaki kehidupannya menuju disatu titik yang selalu berjalan secara estapet/berulang ulang sehingga perjalanan hidupnya selalu mengumpulkan bilangan hari yang kemudian mengumpul menjadi satu bulan dan tahun. Desember selalu hadir dengan nuansa yang berbeda. Ia datang sebagai penutup tahun, namun membawa kehangatan yang tak pernah gagal menyentuh hati. Dalam hembusan angin yang mulai menyejuk, kita seakan diingatkan bahwa perjalanan panjang selama sebelas bulan terakhir telah mengantarkan kita pada satu titik penting: merenung, bersyukur, dan mempersiapkan diri menyambut lembaran baru. Desember bukan sekadar bulan ke-dua belas, tetapi bulan yang penuh berkah, barokah, serta kesempatan—untuk memperbaiki diri, mempererat kebersamaan, dan memantapkan harapan.

 

Di dalam Desember, kita sering menemukan momen-momen yang membawa kedamaian. Cahaya lampu, suasana liburan, hingga berbagai acara akhir tahun menjadikan bulan ini sarat dengan rasa syukur. Banyak orang memanfaatkan Desember untuk berkumpul bersama keluarga, menyelesaikan tanggung jawab yang tertunda, atau sekadar menenangkan diri dari hiruk-pikuk aktivitas yang melelahkan. Setiap momen kecil terasa lebih berarti, seakan waktu bergerak lebih pelan untuk memberi ruang pada hati agar bisa merasakan ketentraman.

 

Selain itu, Desember juga menjadi pengingat akan betapa besarnya nikmat yang telah kita terima sepanjang tahun. Rintangan dan pencapaian, kegagalan maupun keberhasilan—semuanya menjadi bagian penting dalam proses pendewasaan. Mengingat kembali perjalanan tersebut membuat kita semakin sadar bahwa setiap langkah adalah karunia, dan setiap ujian adalah jalan menuju kebaikan. Maka tak heran bila Desember dianggap bulan yang penuh barokah, karena di dalamnya terselip banyak hikmah yang menuntun pada ketenangan dan keikhlasan.

 

Di penghujung tahun ini, marilah kita membuka hati untuk menyambut Desember dengan penuh harap dan doa. Semoga setiap hari di bulan ini membawa keberkahan bagi langkah kita, memberikan ketenangan pada jiwa, serta melimpahkan kebaikan dalam hubungan kita dengan orang-orang tercinta. Kita jadikan Desember bukan hanya sebagai penutup tahun, tetapi sebagai pintu menuju kesejukan batin dan permulaan yang lebih baik.

 

Dengan semangat baru, rasa syukur yang mendalam, dan harapan yang tulus, mari sambut Desember sebagai bulan yang penuh berkah dan barokah. Semoga segala kebaikan menyertai setiap langkah kita hingga akhir tahun dan membuka pintu kebahagiaan untuk masa depan yang lebih cerah.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

"Healing" Liburan, "Gass" PPG! / Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd.

Libur semester seringkali identik dengan waktu untuk santai, tidur lebih lama, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa merasa bersalah. Tapi bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), liburan bukan berarti sepenuhnya berhenti dari perjuangan. Inilah momen "healing", tapi tetap gass alias tetap produktif dengan cara yang menyenangkan dan tidak menguras tenaga seperti biasanya. Healing bukan sekadar pelesiran ke tempat wisata, tetapi bagaimana mengistirahatkan pikiran dari tekanan, sekaligus tetap menjaga ritme semangat belajar. Jadi, meski liburan, peserta PPG bisa tetap menyusun rencana, membuka kembali catatan materi, atau mengulas portofolio secara santai. Caranya? Duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi dan suara alam, sambil baca modul atau nonton ulang rekaman perkuliahan. Serius tapi santai, gass tapi tetap healing!. Bagi sebagian peserta, healing justru datang saat bisa berkarya di tengah liburan. Membuat media ajar interaktif, mencoba AI dalam menyusun bahan pe...