Langsung ke konten utama

Desember: Penghujung Tahun yang Penuh Berkah (By Nala Arwi)

Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui  zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...

Hari Lahir Pancasila sebagai Momentum Meningkatkan Diri dalam Kehidupan Sehari-hari/Vareza Juniardi

Setiap tanggal 1 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila. Momen ini tidak hanya menjadi peringatan historis atas dasar negara yang dirumuskan oleh para pendiri bangsa, tetapi juga menjadi saat yang tepat bagi setiap warga negara untuk merenungkan dan memperkuat nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila bukan sekadar simbol atau ideologi, tetapi menjadi pedoman moral dan etika dalam bertindak. Nilai-nilai seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial adalah pondasi utama dalam membangun pribadi yang unggul, masyarakat yang harmonis, dan negara yang maju. Hari Lahir Pancasila menjadi panggilan bagi setiap individu untuk mengevaluasi diri apakah selama ini kita telah mengamalkan nilai-nilai tersebut dengan sungguh-sungguh?

Dalam kehidupan sehari-hari, pengamalan Pancasila dapat diwujudkan melalui hal-hal sederhana namun bermakna. Misalnya, menjunjung toleransi antarumat beragama, membantu sesama yang membutuhkan, menghargai perbedaan, aktif dalam kegiatan musyawarah, hingga bersikap adil dalam perlakuan terhadap orang lain. Meningkatkan kedisiplinan, etos kerja, dan tanggung jawab juga merupakan bagian dari semangat Pancasila.

Momentum Hari Lahir Pancasila juga mengajak kita untuk tidak bersikap pasif terhadap tantangan bangsa. Di tengah kemajuan teknologi dan globalisasi, nilai-nilai Pancasila menjadi kompas moral agar generasi muda tidak tergerus oleh pengaruh negatif yang dapat merusak jati diri bangsa. Dengan semangat Pancasila, kita dapat membangun karakter yang kuat, toleran, dan cinta tanah air.

Oleh karena itu, mari kita jadikan peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremoni, tetapi sebagai titik tolak untuk memperbaiki diri dan memperkuat peran kita dalam masyarakat. Pancasila adalah milik kita semua, dan mengamalkannya adalah tanggung jawab bersama demi Indonesia yang lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

"Healing" Liburan, "Gass" PPG! / Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd.

Libur semester seringkali identik dengan waktu untuk santai, tidur lebih lama, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa merasa bersalah. Tapi bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), liburan bukan berarti sepenuhnya berhenti dari perjuangan. Inilah momen "healing", tapi tetap gass alias tetap produktif dengan cara yang menyenangkan dan tidak menguras tenaga seperti biasanya. Healing bukan sekadar pelesiran ke tempat wisata, tetapi bagaimana mengistirahatkan pikiran dari tekanan, sekaligus tetap menjaga ritme semangat belajar. Jadi, meski liburan, peserta PPG bisa tetap menyusun rencana, membuka kembali catatan materi, atau mengulas portofolio secara santai. Caranya? Duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi dan suara alam, sambil baca modul atau nonton ulang rekaman perkuliahan. Serius tapi santai, gass tapi tetap healing!. Bagi sebagian peserta, healing justru datang saat bisa berkarya di tengah liburan. Membuat media ajar interaktif, mencoba AI dalam menyusun bahan pe...