Langsung ke konten utama

Desember: Penghujung Tahun yang Penuh Berkah (By Nala Arwi)

Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui  zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...

Menumbuhkan Kesadaran Patriotisme Berlandaskan Pancasila pada Generasi Muda / Nike kusumawardani, S. Pd

Setiap tanggal 1 Oktober, seluruh bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila, sebuah momentum yang sarat makna dan refleksi. Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa, memiliki peranan penting dalam membentuk karakter dan identitas bangsa kita. Hal tersebut bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga merupakan kesempatan bagi kita untuk merenungkan sejarah kelam yang melatarbelakanginya, termasuk peristiwa Gerakan 30 September (G30S) yang terjadi pada tahun 1965. 

Sebagai generasi muda, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila menjadi sangat penting, mengingat tantangan zaman yang semakin kompleks. Mari kita bersama-sama menyelami makna dari setiap sila Pancasila sehingga menimbulkan jiwa Patriotisme dan menpraktekkan  dalam kehidupan sehari-hari.

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila berakar dari peristiwa yang terjadi pada tahun 1965. Pada malam 30 September 1965, sekelompok orang yang menyebut diri mereka sebagai Gerakan 30 September (G30S) melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap tujuh jenderal Angkatan Darat Indonesia. Peristiwa ini berujung pada upaya kudeta yang gagal dan menandai awal dari perubahan besar dalam sejarah politik Indonesia.

Setelah peristiwa tersebut, Pancasila dinyatakan sebagai ideologi negara yang sakral dan tak tergoyahkan. Untuk mengenang peristiwa tersebut dan mengukuhkan Pancasila sebagai landasan ideologi bangsa, pemerintah menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Tema peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025 adalah "Bersama Pancasila akan a Wujudkan jiwa Patriotisme."Tema ini mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk bersatu dalam semangat Pancasila dan berkomitmen mewujudkan cita-cita bangsa yang sejahtera. Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara, tetapi juga menjadi pedoman dalam bersikap, bertindak, dan berinteraksi dalam masyarakat yang beragam.

Pancasila terdiri dari lima sila yang memiliki nilai-nilai luhur. Setiap sila mengandung ajaran yang bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan. Misalnya, sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa," mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan agama dan kepercayaan. Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab," mengajak kita untuk saling menghormati dan menghargai sesama manusia. Melalui tema ini, diharapkan masyarakat dapat bersatu dalam semangat Pancasila untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dan berdaya saing bagi Indonesia.

Pentingnya Hari Kesaktian Pancasila bagi Generasi Muda

Generasi muda diharapkan bisa menjadi agen perubahan yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari lingkungan sekolah, keluarga, hingga masyarakat. Semoga peringatan ini menginspirasi kita semua untuk menjadi agen perubahan yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan.

Di era modern ini, tantangan yang dihadapi generasi muda semakin kompleks. Banyaknya pengaruh global yang masuk ke Indonesia membuat pemahaman dan pengamalan Pancasila menjadi semakin penting. Dengan memperingati Hari Kesaktian Pancasila, diharapkan generasi muda dapat menyadari betapa pentingnya menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila.

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan sekadar memperingati sebuah peristiwa sejarah, melainkan juga merupakan ajakan untuk kembali menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Di tengah berbagai tantangan dan perubahan zaman, nilai-nilai Pancasila dapat menjadi kompas yang menuntun kita dalam berinteraksi dengan sesama dan menjalani kehidupan yang berkeadilan. Hal tersebut sudah menampakkan jiwa Patriotisme pada diri setiap rakyat Indonesia

Mari kita tanamkan dalam diri kita semua, terutama generasi muda, bahwa Pancasila adalah pedoman yang harus kita junjung tinggi dalam membangun masa depan bangsa. Dengan memahami dan mengamalkan Pancasila, yang akan membentuk jiwa Patriotisme pada diri generasi muda untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik, harmonis, dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

"Healing" Liburan, "Gass" PPG! / Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd.

Libur semester seringkali identik dengan waktu untuk santai, tidur lebih lama, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa merasa bersalah. Tapi bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), liburan bukan berarti sepenuhnya berhenti dari perjuangan. Inilah momen "healing", tapi tetap gass alias tetap produktif dengan cara yang menyenangkan dan tidak menguras tenaga seperti biasanya. Healing bukan sekadar pelesiran ke tempat wisata, tetapi bagaimana mengistirahatkan pikiran dari tekanan, sekaligus tetap menjaga ritme semangat belajar. Jadi, meski liburan, peserta PPG bisa tetap menyusun rencana, membuka kembali catatan materi, atau mengulas portofolio secara santai. Caranya? Duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi dan suara alam, sambil baca modul atau nonton ulang rekaman perkuliahan. Serius tapi santai, gass tapi tetap healing!. Bagi sebagian peserta, healing justru datang saat bisa berkarya di tengah liburan. Membuat media ajar interaktif, mencoba AI dalam menyusun bahan pe...