Langsung ke konten utama

Desember: Penghujung Tahun yang Penuh Berkah (By Nala Arwi)

Desember selalu hadir sebagai bulan yang sarat makna. Ia bukan sekadar penutup tahun, tetapi juga ruang untuk merenung, bersyukur, dan menata kembali langkah yang telah ditempuh. Tahun 2025 menjadi perjalanan yang luar biasa penuh dinamika, tantangan, sekaligus keberkahan yang patut dirayakan. Salah satu anugerah terbesar di awal tahun 2025 adalah ketika saya terpilih menjadi mahasiswa PPG dan dikukuhkan secara resmi oleh Rektor UIN Ar Raniry Banda Aceh melalui  zoom meeting . Momen itu menjadi batu loncatan penting dalam perjalanan profesional saya sebagai seorang pendidik. Dengan rasa haru dan bangga, saya menyadari bahwa amanah baru itu bukan hanya kehormatan, tetapi juga tanggung jawab besar untuk terus berkembang. Sepanjang tahun ini, berbagai pengalaman hadir silih berganti ada yang menguatkan, ada yang menguji keteguhan hati. Namun, setiap langkah yang terlalui membentuk pribadi yang lebih matang. Saya belajar lebih banyak tentang kesabaran, komitmen, dan arti sesungguhnya menja...

Peran Pancasila dalam Kehidupan Sehari hari / Alfi Filsafalasafi, S.Pd

Peran Pancasila dalam Kehidupan Sehari hari

Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Lima sila yang terkandung di dalamnya menjadi pedoman utama bagi seluruh rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa Pancasila, Indonesia yang memiliki beragam suku, agama, dan budaya bisa dengan mudah terpecah belah. Oleh karena itu, Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Setiap sila dalam Pancasila memiliki makna yang dalam. Sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa", mengajarkan kita untuk percaya kepada Tuhan dan menghormati semua agama.

Berikut adalah Potret Kerukunan Warga di Surabaya dengan 6 Rumah Ibadah Saling Berdampingan

Sila kedua mengajak kita untuk saling menghargai sebagai sesama manusia. Sila ketiga, "Persatuan Indonesia", menekankan pentingnya rasa cinta tanah air dan menjaga keutuhan bangsa. Sila keempat mengajarkan demokrasi dan musyawarah untuk mengambil keputusan bersama. Terakhir, sila kelima menekankan pentingnya keadilan bagi semua warga negara.

Pancasila tidak hanya diajarkan di sekolah, tapi juga perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat kita membantu teman yang sedang kesulitan, itu adalah bentuk pengamalan sila kedua. Ketika kita ikut kerja bakti di lingkungan rumah, itu termasuk menerapkan sila ketiga.

Berikut adalah kegiatan kerja bakti di lingkungan RT

Sebagai pelajar SMP, mari kita mulai menerapkan nilai-nilai Pancasila di rumah dan sekolah. Di rumah, kita bisa menghormati orang tua, bersikap jujur, dan membantu pekerjaan rumah. Di sekolah, kita bisa menghargai guru, bersikap adil terhadap teman, tidak membeda-bedakan, serta bekerja sama dalam kelompok.

Dengan menerapkan Pancasila, kita akan tumbuh menjadi anak yang berkarakter baik, bertanggung jawab, dan mampu hidup rukun dengan siapa saja. Manfaatnya tidak hanya terasa sekarang, tapi juga akan membentuk kita menjadi warga negara yang peduli, adil, dan siap membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.

Mari kita jaga dan amalkan Pancasila setiap hari, mulai dari hal kecil di sekitar kita!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan: Pondasi Pembentukan Karakter dan Kepribadian Bangsa

Pendidikan merupakan elemen penting dalam membentuk karakter dan kepribadian suatu bangsa. Tidak hanya sekadar proses transfer pengetahuan, pendidikan juga berfungsi sebagai dasar pembentukan nilai-nilai moral, etika, dan identitas yang akan menjadi panduan hidup masyarakat di masa depan. Di Indonesia, pendidikan memegang peranan strategis dalam membentuk karakter bangsa yang bermartabat, toleran, dan berkepribadian kuat, serta mampu bersaing dalam kancah global. Karakter bangsa yang kokoh berawal dari pendidikan yang berkualitas dan berbasis nilai-nilai luhur. Dalam konteks ini, pendidikan bukan hanya berfokus pada aspek intelektual, tetapi juga pada pembentukan sikap, perilaku, dan kemampuan berinteraksi yang baik dalam masyarakat. Pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, baik di tingkat dasar, menengah, maupun tinggi, harus dapat menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, gotong-royong, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini akan me...

"Healing" Liburan, "Gass" PPG! / Enki Dani Nugroho, S.Pd. M.Pd.

Libur semester seringkali identik dengan waktu untuk santai, tidur lebih lama, jalan-jalan, atau sekadar rebahan tanpa merasa bersalah. Tapi bagi peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG), liburan bukan berarti sepenuhnya berhenti dari perjuangan. Inilah momen "healing", tapi tetap gass alias tetap produktif dengan cara yang menyenangkan dan tidak menguras tenaga seperti biasanya. Healing bukan sekadar pelesiran ke tempat wisata, tetapi bagaimana mengistirahatkan pikiran dari tekanan, sekaligus tetap menjaga ritme semangat belajar. Jadi, meski liburan, peserta PPG bisa tetap menyusun rencana, membuka kembali catatan materi, atau mengulas portofolio secara santai. Caranya? Duduk di teras rumah, ditemani secangkir kopi dan suara alam, sambil baca modul atau nonton ulang rekaman perkuliahan. Serius tapi santai, gass tapi tetap healing!. Bagi sebagian peserta, healing justru datang saat bisa berkarya di tengah liburan. Membuat media ajar interaktif, mencoba AI dalam menyusun bahan pe...